trust |
Catatan Diri 09/02/17
Dalam dunia social kita pasti akan bertemu banyak orang yang kita sukai ataupun tidak. Bahkan ada yang tadinya kita sukai kemudian berubah jadi tidak suka atau benci. Ataupun sebaliknya, orang yang kita benci bisa saja berubah menjadi orang yang “bisa kita sukai”. Perubahan itu terjadi karena ada sesuatu hal atau kejadian yang melibatkan individu tersebut.
Begitupula dalam dunia perdagangan, antara penjual dan pembeli. Bisa terjalin hubungan kerjasama yang baik dan langgeng, atau hanya sementara saja. Atau yang tadinya berjalan dengan langgeng menjadi putus begitu saja ditengah jalan. Semua Itu terjadi karena rasa percaya. Rasa percaya bisa tumbuh dengan sendirinya. Apa yang mendasari rasa percaya? Ya orang-orangnya bisa menjaga kepercayaan yang diamanahkan, Orang-orang yang terlibat harus dapat dipercaya.
Dari segi penjual, contohnya dapat menjelaskan dengan jujur kondisi barang yang dijual dan menjualnya secara pantas sesuai harganya. Dari segi pembeli, memberikan pembayaran sesuai dengan harga yang telah disepakati bersama. Dalam hal pembayaran pun, harus ada ikatan dapat dipercaya. Disinilah sebenarnya diperlukan bukti dalam transaksi jual beli / sewa-menyewa barang apapun. Agar kedua belah pihak tak ada yang dirugikan. Karena sekalinya terjadi hilang rasa percaya, maka bisa lepaslah kerjasama keduanya.
Bukan hanya di perdagangan, dalam hubungan dengan sesama manusia, antar teman, pasangan, bahkan keluarga, bisa hancur karena hilangnya rasa percaya. Memang tidak ada orang yang disukai oleh semua orang, namun tak ada salahnya menjaga rasa percaya yang diamanahkan kepada kita.
Ada orang yang membenci orang lain, walaupun orang tersebut tidak melakukan kesalahan kepadanya. kalau hal ini terjadi, yang tidak menyukai yang memiliki masalah dalam dirinya, bisa beda pembahasan ^^.
Intinya jadilah pribadi yang bisa dipercaya, menjaga amanah dengan baik, berusaha untuk selalu jujur (diam lebih baik daripada berbohong), dan perbanyaklah ibadah serta sedekah ^^.
Self reminder ^^ciaooo.
Begitupula dalam dunia perdagangan, antara penjual dan pembeli. Bisa terjalin hubungan kerjasama yang baik dan langgeng, atau hanya sementara saja. Atau yang tadinya berjalan dengan langgeng menjadi putus begitu saja ditengah jalan. Semua Itu terjadi karena rasa percaya. Rasa percaya bisa tumbuh dengan sendirinya. Apa yang mendasari rasa percaya? Ya orang-orangnya bisa menjaga kepercayaan yang diamanahkan, Orang-orang yang terlibat harus dapat dipercaya.
Dari segi penjual, contohnya dapat menjelaskan dengan jujur kondisi barang yang dijual dan menjualnya secara pantas sesuai harganya. Dari segi pembeli, memberikan pembayaran sesuai dengan harga yang telah disepakati bersama. Dalam hal pembayaran pun, harus ada ikatan dapat dipercaya. Disinilah sebenarnya diperlukan bukti dalam transaksi jual beli / sewa-menyewa barang apapun. Agar kedua belah pihak tak ada yang dirugikan. Karena sekalinya terjadi hilang rasa percaya, maka bisa lepaslah kerjasama keduanya.
Bukan hanya di perdagangan, dalam hubungan dengan sesama manusia, antar teman, pasangan, bahkan keluarga, bisa hancur karena hilangnya rasa percaya. Memang tidak ada orang yang disukai oleh semua orang, namun tak ada salahnya menjaga rasa percaya yang diamanahkan kepada kita.
Ada orang yang membenci orang lain, walaupun orang tersebut tidak melakukan kesalahan kepadanya. kalau hal ini terjadi, yang tidak menyukai yang memiliki masalah dalam dirinya, bisa beda pembahasan ^^.
Intinya jadilah pribadi yang bisa dipercaya, menjaga amanah dengan baik, berusaha untuk selalu jujur (diam lebih baik daripada berbohong), dan perbanyaklah ibadah serta sedekah ^^.
Self reminder ^^ciaooo.
0 komentar:
Posting Komentar